mengapa bayi menangis |
Menangis merupakan bahasa komunikasi yang digunakan oleh bayi untuk mengekspresikan kondisi dan keinginannya. Kendati demikian, apabila bayi tetap menangis secara terus-menerus maka akan menimbulkan perasaan khawatir di hati orang tua. Bahkan, terkadang meskipun telah diberikan ASI dan ditimang-timang, bayi masih saja menangis. Sehingga, seringkali mendatangkan kebingungan.
Nah, jika anda seorang ibu yang baru saja melahirkan anak pertama, tidak usah bingung jika bayi anda terus menangis. Langsung saja simak 7 hal yang menjadi penyebab bayi menangis:
1. Lapar
Bayi yang baru dilahirkan biasanya mempunyai ukuran lambung yang masih kecil. Sehingga hanya mampu menampung sedikit ASI dalam 1 kali menyusu. Oleh karena itu, bayi akan sering merasakan lapar (biasanya selang 1-2 jam). Dikutip dari beberapa jurnal, dijelaskan bahwa pemberian pasokan ASI kepada bayi untuk 1 kali menyusui adalah:bayi berusia 1 hari (5-7 mL)
bayi berusia 3 hari (22-27 mL)
bayi berusia 1 minggu (45-60 mL)
bayi berusia 1 bulan (80-150 mL)
Sedangkan frekuensi menyusui dalam 1 hari adalah sekitar 8-12 kali. Biasanya kebutuhan ASI ini juga berbeda untuk tiap bayi. Bayi yang menangis karena lapar, ditandai dengan tangan bergerak-gerak mendekati mulut, menghisap ibu jari atau jempolnya, dan mempunyai durasi menangis yang cukup lama.
2. Ngompol
Selain lapar, bayi juga akan menangis pada saat popoknya basah atau ngompol. Pada umumnya, bayi berusia sekitar 0-6 bulan melakukan BAK (buang air kecil) sebanyak 5-7 kali atau bahkan lebih dalam sehari. Oleh karena itu, seringlah memeriksa popok si bayi karena apabila tidak segera diganti maka kulit menjadi lembab dan menyebabkan terjadinya ruam popok (peradangan atau iritasi pada daerah bokong bayi).
Tangisan bayi yang disebabkan oleh ngompol, pada umumnya ditandai dengan rengekan yang terjadi terus-menerus. Serta volume suara tangisan yang semakin keras.
3. Mengantuk
Pada umumnya bayi akan menangis pada saat mengantuk. Rasa kantuk sering menyerang ketika bayi merasa kelelahan (karena terlalu lama diajak bercanda atau jalan-jalan) atau kurang tidur. Tidak ada ciri signifikan pada tangisan bayi yang disebabkan rasa kantuk. Biasanya bayi akan menangis terus-menerus hingga merasa nyaman dan dapat tertidur. Ibu dapat mengatasinya dengan menimang-nimang atau memberikan ASI (jika disertai rasa lapar).4. Merasa Gatal
Ketika digigit oleh serangga atau nyamuk, biasanya bayi akan mengekspresikan rasa gatal tersebut dengan sebuah tangisan. Ibu dapat memeriksa bagian badannya jika mungkin ada yang memerah atau iritasi. Kemudian segera taburkan bedak yang mengandung mentol untuk meringankan rasa gatal. Jangan gunakan lotion anti nyamuk pada kulit bayi.5. Tumbuh Gigi
Biasanya bayi akan mengalami pertumbuhan gigi pada usia menginjak 5-7 bulan. Munculnya gigi pada gusi bayi dapat menimbulkan rasa sakit dan gatal, sehingga bayi akan rewel dan menangis. Selain itu, bayi juga cenderung menggigit benda-benda disekitarnya. Terkadang ditandai dengan adanya demam ringan, nafsu makan berkurang, dan air liur yang sering menetes.Untuk mengatasinya, ibu dapat memberikan pijatan lembut pada gusi bayi dengan kain bersih yang telah direndam air hangat. Apabila bayi mengalami demam tinggi, maka segera konsultasikan dengan dokter.
6. Kolik
Kolik merupakan keadaan bayi yang mengalami nyeri pada bagian perut. Penyebab dari kolik belum dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa kolik disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan. Pendapat lain mengatakan timbulnya kolik dikarenakan bayi menelan volume udara yang terlalu banyak, alergi protein pada susu sapi, atau minum susu berlebihan.Pada umumnya, kolik diderita pada bayi yang berusia 10 hari hingga 6 minggu, dan akan mulai mereda pada usia 3-4 bulan. Bayi yang mengalami kolik ditandai dengan menangis secara terus-menerus dengan keras, terutama di malam hari. Biasanya waktu menangis akan terjadi pada jam yang hampir sama setiap harinya.
Kolik memang bukanlah sesuatu yang berbahaya, namun dapat menganggu kenyamanan si bayi. Ibu dapat mengatasinya dengan beberapa cara, seperti membaringkan bayi dengan posisi kepala yang lebih tinggi (tetapi harus berhati-hati dengan lehernya), mengganti dot botol yang mempunyai lubang terlalu lebar dengan ukuran yang lebih kecil, dan menggendong bayi dengan posisi tegak lurus.
7. Gangguan Penyakit Lainnya
Bayi juga memungkinkan menangis karena merasakan gejala dari suatu penyakit tertentu, seperti demam, flu, adanya dahak di tenggorokan, hidung tersumbat, dan susah buang air besar (BAB). Selain itu, cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin juga memicu bayi untuk menangis.***
Demikian beberapa faktor yang menyebabkan bayi menangis. Semoga dapat bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment