Jika anak dibesarkan dengan celaan... maka
dia nantinya akan belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dgn cemoohan.. dia belajar rendah
diri.
Jika anak dibesarkan dgn hinaan.. dia belajar menyesali
diri.
Jika anak dibesarkan dgn dorongan.. dia belajar percaya
diri.
Jika anak dibesarkan dgn pujian.. dia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dgn rasa aman.. dia belajar menaruh
kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dgn dukungan.. dia belajar menyenangi
dirinya sendiri.
Jika anak dibesarkan dgn toleransi.. dia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dgn perlakuan yang baik.. dia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dgn kasih sayang dan persahabatan..
dia belajar temukan cinta dalam hidupnya...
Buah hati kita adalah ibarat
kertas putih dan suci yang siap untuk menerima guratan apapun dari orang tua
sebagai guru pertamanya. Dari puisi karya Dorothy Law Nollte, seorang penulis
dan konselor keluarga berkebangsaan Amerika, tersirat makna bahwa pola asuh dan
pola didik orang tua semenjak dini akan tergambar pada kehidupan dewasa mereka
kelak. Mendidik anak memang tidak
semudah membalikkan telapak tangan karena orang tua harus menerapkan beberapa
prinsip agar buah hati tumbuh sebagai manusia dewasa dengan karakter luhur dan
memiliki kebiasaan baik yang kita tanamkan.
Prinsip dalam mendidik anak
· Berikan pilihan
Salah
satu cara untuk mengetahui minat dan potensi anak adalah dengan
memberinya kebebasan dalam menentukan pilihan, dalam hal ini adalah hobby yang
akan ia tekuni. Jangan paksa putra-putri Anda untuk mempelajari hal yang
mungkin tidak sesuai dengan bakat mereka karena mereka tidak akan memperoleh
manfaat apapun bila belajar tanpa antusiasme.
· Terima mereka apa adanya
Dalam mendidik anak janganlah berambisi untuk mencetak anak berprestasi
demi kebanggaan Anda. Selain hal itu sungguh egois, jika anak tidak berhasil
mencapai target sebagaimana yang Anda tetapkan dia akan memandang dirinya
sebagai seorang pecundang yang dapat membuatnya tumbuh menjadi anak yang
minder. Setiap orang memiliki potensi masing-masing dan perkembangan juga
kecepatan setiap pribadi dalam belajar berbeda-beda.
· Memahami permasalahan anak
Bila putra-putri Anda tiba-tiba mogok
pergi sekolah, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, atau datang ke latihan biola
yang biasanya adalah kegiatan kesukaannya, berarti ada masalah yang menimpanya.
Sebaiknya Anda tidak langsung memarahinya tetapi bertanya baik-baik kepada anak
dan berusaha mencari solusi bersama-sama agar si Kecil juga bisa mengutarakan pendapatnya.
Anak kecil yang polos biasanya mempunyai alasan jika tiba-tiba dia menunjukkan
perubahan sikap.
· Jangan berteriak kepada anak
Walaupun Anda sedang kesal luar biasa
karena buah hati Anda tak mau lagi datang ke kursus berenang yang sesungguhnya bagus
untuk pembentukan jasmaninya, jangan langsung memarahinya. Berteriak kepada
anak kecil tidak akan memecahkan masalah karena kata-kata Anda tidak akan dapat
dicerna oleh si Kecil. Sebaiknya dalam mendidik anak, ajaklah si Kecil
berbicara dari hati ke hati dan jelaskan baik-baik tentang manfaat berenang
bagi dirinya dan sarankan agar dia kembali mau belajar berenang.
· Beri hadiah dengan arif
Tidak bijaksana jika Anda menjanjikan
untuk membelikan buah hati Anda hadiah atas prestasi yang harus diraihnya, karena
hal itu bukanlah hal yang baik dalam mendidik
anak. Dengan demikian anak akan merasa bahwa ia harus belajar atau berlatih
demi mendapatkan hadiah dan bukan demi kebaikannya sendiri. Lambat laun mereka
tidak akan mau belajar dan berusaha bila tidak ada iming-iming hadiah dari
orang tua.
Dalam "mendidik anak"
kita sebagai orang tua harus bijaksana, serta memberikan suatu pemahaman
bahwasanya anak merupakan sebuah anugrah terbesar bagi semua orang. Berikanlah
yang terbaik untuk anak sehingga mereka bisa menjadi sebuah harapan baru untuk
setiap orang tua.
0 comments:
Post a Comment