
Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan anak susah makan; ada yang sifatnya
alamiah yaitu naluri anak untuk menolak makanan yang berdaun hijau dan berasa
agak pahit seperti sayuran, ada juga yang sifatnya kebiasaan seperti kurangnya
variasi makanan yang diberikan saat anak masih kecil dan kebiasaan orang tua
memberi makanan instan atau jajanan dengan rasa kuat, sehingga anak menolak
makanan dengan citarasa alami.
Ada banyak cara dimana orang tua berusaha agar anaknya mau
makan sayur, ikan atau buah-buahan; ada yang mengolah makanannya sedemikian
rupa hingga sayurnya tersamarkan di antara daging, misalnya, atau mengolah buah
menjadi puding dan kue bergizi. Akan tetapi, ada juga orang tua yang menerapkan
cara keliru untuk memberi makan si kecil.
Kesalahan
Umum dalam "Mengatasi Anak Susah Makan"
Berikut adalah beberapa kesalahan yang sebaiknya tak Anda
lakukan jika ingin mengatasi problem anak
susah makan:
·
‘Menyogok’
Anak dengan Hadiah
Ini adalah cara paling umum yang dilakukan orang tua putus
asa untuk membujuk sang anak makan. Anak biasanya diberi iming-iming cokelat
atau permen kalau mau menghabiskan makanannya. Cara ini tidak efektif karena
tidak akan bisa membentuk kebiasaan makan yang baik berdasarkan kesadaran
sendiri. Selain itu, kebiasaan makan makanan manis dan berkalori sebagai
‘hadiah’ akan membentuk kebiasaan makan tak terkontrol yang membuat anak
mengalami kegemukan.
·
Menakut-nakuti
Anak
Usaha ini terhitung agak ekstrim untuk mengatasi problem anak susah makan, namun toh banyak yang
melakukannya. Sekilas, menakut-nakuti anak agar makan dengan dengan menggunakan
ancaman ringan nampak ampuh membuat anak mau makan. Akan tetapi, trauma karena
ketakutan lantaran dipaksa bisa membuat anak mengembangkan kebiasaan makan yang
buruk seperti anoreksia, karena ia mengasosiasikan makan dengan hal buruk.
·
Mengancam
Anak Terang-terangan
Ini adalah cara paling agresif yaitu terang-terangan
menakuti anak dengan hal negatif seperti akan menghukum, memukul, mencubit dan
sebagainya. Hal ini berbahaya bila berlarut-larut karena akan mengganggu psikis
anak. Misalnya, anak mengasosiasikan makanan dengan hal yang menakutkan, atau
anak tak lagi merasa bahwa orang tuanya adalah tempat berlindung yang aman.
Jika anak susah
makan, jangan pernah menggunakan prinsip reward negatif untuk membuatnya
mau makan. Akan lebih baik jika Anda menggunakan trik yang mungkin agak lebih
rumit namun bisa lebih efektif tanpa efek samping. Misalnya, Anda bisa
menyelipkan unsur sehat seperti sayur ke dalam makanan seperti rolade daging,
atau membuat makanan menjadi semenarik mungkin di dalam piring.
0 comments:
Post a Comment