tips merawat bayi, panduan perawatan serta tips kesehatan dan nutrisi bayi balita indonesia

Monday, 28 February 2011

Mendobrak Mitos Terkait Kesehatan dan Penyakit Anak


Jika anak Anda sakit, terutama jika masih bayi atau balita, wajar jika Anda tidak ingin ia sakit. Akan tetapi, memberikan solusi yang keliru justru malah akan memperburuk keadaan si kecil. Ada banyak mitos kesehatan anak yang ternyata masih saja dipercaya orang tua, baik itu menyangkut kondisi tertentu maupun terkait kesehatan dan perilaku sehari-hari anak. Jika mitos ini terus dipercaya, maka anak justru akan mendapat penanganan yang tidak tepat terkait kesehatannya.

Apa saja mitos-mitos yang terkait kesehatan anak serta fakta sebenarnya? Berikut beberapa di antaranya yang paling populer.

Mitos Terkait Gejala Sinus

Ingus yang berwarna hijau kekuningan sering disangka sebagai sinus, dan orang tua kemudian akan cepat-cepat memberikan obat antibiotik. Padahal, ingus kuning kehijauan baru bisa disebut sebagai gejala sinus jika berlangsung tak henti-hentinya selama lebih dari seminggu hingga dua minggu. Plus, jika sinusnya tak disebabkan oleh bakteri, memberikan antibiotik pun percuma saja.

Mitos Terkait Demam

Banyak orang tua panik ketika si kecil demam, dan menganggap demam itu berbahaya bahkan mematikan. Padahal, anak memang lebih cenderung terkena demam dibanding orang dewasa. Plus, demam bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan dari gangguan yang mungkin lebih parah. Jangan bergantung pada obat demam saja, terutama jika demam si anak mencapai angka 38 derajat Celsius. Sebaiknya segera bawa ke dokter.

Mitos Terkait Tumbuhnya Gigi Susu

Banyak mitos kesehatan anak yang menganggap penyakit tertentu sebagai gejala tumbuh gigi, mulai dari demam hingga diare. Padahal, satu-satunya gejala tumbuh gigi adalah rasa sakit dan sikap rewel. Anda harus curiga akan adanya penyakit lain jika anak juga menunjukkan gejala penyakit lain seperti demam, ruam dan diare, bukan hanya soal tumbuh gigi.

Mitos Terkait Pemberian Susu saat Anak Sakit

Saat anak sakit, banyak orang tua menolak memberi susu karena dianggap akan membuat si kecil lebih parah sakitnya, misalnya mengembangkan lendir di hidung dan kerongkongan. Padahal, susu sama sekali tak menyebabkan gejala-gejala tersebut. Malah, susu baik sebagai sumber gizi sekaligus cairan yang sangat penting bagi si kecil ketika ia sakit. Jika anak sudah bisa makan makanan padat, berikan bubur susu yang dimasak bersama pisang, atau berikan pisang saja sekalian. Yang penting, anak harus banyak minum.

Selain mitos kesehatan anak, ada juga mitos terkait perilaku dan kebiasaan sehat, misalnya sebagai berikut.

Mitos Terkait Sereal untuk Tidur Nyenyak

Ada mitos yang menyebutkan bahwa sereal sebelum tidur dapat membantu anak tidur nyenyak. Yang benar: kebiasaan tidur dibentuk oleh pembiasaan sejak kecil (misalnya orang tua membiasakan anak tidur di malam hari dan hanya mengajak bermain di siang hari), dan tak ada hubungannya sama sekali dengan jenis makanan tertentu. Lagipula, bagaimana jika anak Anda belum bisa makan makanan padat?

Mitos Terkait Multivitamin

Banyak orang tua yang ‘kalap’ memberikan multivitamin setiap hari untuk si kecil, dengan alasan bahwa si kecil akan tumbuh lebih sehat dan lebih banyak mendapat asupan gizi. Padahal, multivitamin bukan cara yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan, dan Anda malah akan kehilangan kesempatan untuk mengajari anak pola makan yang baik sejak dini. Cukup berikan multivitamin jika anak memang mengalami kekurangan gizi atau gangguan hati yang berakibat defisiensi gizi.

Mitos Terkait Beberapa Perilaku Anak

Mitos yang sering kita dengar antara lain: bayi harus diberi baby walker, harus segera dilatih ke WC di usia setahun, dan tidak boleh dibiarkan tidur sendiri. faktanya, baby walker justru tak disarankan karena malah berbahaya kecuali jika si bayi diawasi, anak dilatih ke WC hanya setelah ia mengembangkan keinginan untuk ganti celana dan tak mau lagi memakai popok, dan bisa dibiarkan tidur sendiri hanya jika ia sudah cukup nyaman melakukannya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Mendobrak Mitos Terkait Kesehatan dan Penyakit Anak

0 comments:

Post a Comment