tips merawat bayi, panduan perawatan serta tips kesehatan dan nutrisi bayi balita indonesia

Wednesday, 30 January 2013

Seluk-beluk Gizi Buruk pada Balita

Jika Anda sayang pada balita Anda, gizi buruk pastinya menjadi sesuatu yang akan Anda hindari mati-matian. Gizi buruk balita, sayangnya, adalah sesuatu yang masih sering kita liha terjadi di sekitar kita. Jadi, Anda harus berupaya agar hal tersebut tak menimpa balita Anda. 

Deskripsi Gizi Buruk Balita
Deskripsi mudah gizi buruk adalah keadaan dimana balita tidak mendapat energi serta protein terkait berat badannya karena tidak mendapat asupan gizi yang cukup atau menderita suatu penyakit kronis, yang membuat penyerapan gizi mustahil. Kekurangan asupan gizi ini bisa berasal dari kurangnya asupan ASI eksklusif atau nutrisi mirip ASI sebelum bayi berusia 2 tahun.
Balita juga bisa mengalami gizi buruk jika setelah usia 6 bukan tidak diberi makanan tambahan untuk mendampingi ASI, atau jika ia tinggal di lingkungan yang sangat kotor dan tidak higienis. Plus, beberapa penyakit parah yang menyerang bayi pun dapat mengakibatkan gizi buruk seperti campak, diare dan TBC.

Jenis-jenis Kasus Gizi Buruk
Marasmus adalah salah satu jenis kondisi gizi buruk balita dimana balita tersebut nampak sangat kurus kering sehingga wajahnya menjadi mirip orang lanjut usia. Kulitnya pun kusam dan tak sehat dan rambutnya menipis. Gejala paling jelas adalah rusuk yang menonjol dan perut yang cekung ke dalam.
Kwashiorkor, sebaliknya, menunjukkan gejala wajah sembab dengan kaki bengkak dan rambut yang warnanya menjadi seperti rambut jagung. Biasanya, di daerah pantat dan kaki ada bercak-bercak jelas berwarna kehitaman atau merah. Secara umum, balita gizi buruk juga akan lebih cengeng, suka menangis, lebih apatis dan rewel.

Konsekuensi dan Penanganan
Akibat terburuk dari gizi buruk balita adalah kematian, dan kalaupun si balita bisa tumbuh besar, ia akan mengalami bermacam gejala gangguan kesehatan bahkan gangguan mental. Karena itu, pastikan agar kasus seperti ini segera dibawa ke tangan profesional. Jadi, jika Anda menemukan ada balita yang mengalami kasus semacam ini di wilayah Anda, sebaiknya Anda berpartisipasi.
Bujuklah atau bantulah orang tua si balita untuk membawa si anak ke puskesmas agar ditimbang dan diperiksa. Jika memang ada tanda-tanda gizi buruk, balita tersebut harus segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Seluk-beluk Gizi Buruk pada Balita

0 comments:

Post a Comment