Perkembangan kognitif atau yang dimaksud dengan
perkembangan pikiran selalu memiliki sebuah topik menarik untuk dipertimbangkan
bagi orang tua. Perkembangan kognitif yang dimaksud disini adalah perkembangan
pikiran yang dialami oleh sang anak ketika tumbuh kembang. Otak merupakan
bagian penting dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai pembentukan mental,
penguasaan bahasa, pemahaman untuk menyelesaikan masalah, dan juga mempelajari
mengenai sebab akibat terhadap sesuatu.
Kemampuan kognitif anak akan mempengaruhi seberapa
bagus mereka dalam mengingat sesuatu. Ketika bayi lahir didunia, pada saat
itulah pikiran mereka akan mulai memproses segala sesuatunya. Mereka juga mulai
belajar sesuatu dengan cepat. Kemampuan kognitif dari bayi juga mempengaruhi
seberapa baik mereka melakukan interaksi dengan lingkungan yang ada disekitar
mereka. Mereka akan mulai menggunakan panca indera mereka guna mempelajari
segala sesuatu yang berada dilingkungan mereka.
Faktanya mereka juga akan semakin waspada dengan
apapun yang terjadi disekeliling mereka. Lalu apakah orangtua bisa membantu
proses tumbuh kembang kognitif dari sang anak? Jawabannya tentu saja iya. Semua
perkembangan kognitif anak bisa disertai bantuan orangtua dalam prosesnya.
Tahun demi tahun tiap orangtua akan melakukan peningkatan terhadap kemampuan
kognitif sang anak.
Peran orang
tua dalam perkembangan kognitif anak
Pada awal tahun dari kehidupan sang anak, orangtua
bisa mulai melakukan peningkatan dalam hal kognitif termasuk dengan ide untuk
berbicara pada mereka. Pembicaraan yang terus menerus bisa dilakukan untuk
tumbuh kembang sang anak. Meskipun pada tahun tersebut sang anak belum mampu
menguasai teknik berbicara, namun setidaknya mereka dapat memperoleh input yang
bagus untuk perkembangan kognitif yang mereka punya. Orangtua yang perhatian
tentu juga bisa melakukan eksplorasi dan mengamati lingkungan sekitar anak. Terlibat
permaian dengan sang anak juga terbukti membantu tumbuh kembang kognitif yang
dimiliki anak tersebut. Cara yang bagus juga adalah untuk mengajak sang anak
mengeksplorasi tempat-tempat baru.
Umumnya, para orangtua akan membacakan cerita pada
sang anak untuk merangsang kemampuan kognitif yang dia miliki. Membacakan
cerita juga bisa membantu sang anak untuk berkonsentrasi dan juga memancing
kemampuan indra sang anak tersebut. Kemampuan konsentrasi dari sang anak juga
bisa meningkat dengan bantuan-bantuan tersebut. Jika anak sudah mencapai usia 1
tahun, pertanyaan dan proses pembicaraan bisa diterapkan untuk melatih
kemampuan kognitif anak. Memang usaha tersebut cukup melelahkan namun anak-anak
bisa terbantu dengan usaha dari orangtua mereka ini. Akan lebih baik jika sang
anak tidak dibatasi dalam hal permainan. Mereka diwajibkan untuk memilih mainan
mereka sendiri.
Mungkin pengenalan terhadap bahan-bahan bacaan bisa
dimanfaatkan untuk melatih kemampuan kognitif sang anak tersebut.
Memperkenalkan pada buku-buku secara perlahan bisa amat membantu. Membawa sang
anak pada lingkungan dan suasana baru juga bisa dilakukan untuk memaksimalkan
kemampuan kognitif dari sang anak. Sisi kreatif adalah hal yang paling bisa
dikembangkan dari diri anak-anak. Dengan alasan ini orangtua tidak boleh
membatasi segi kreatifitas dari anak dan akan membantu jika anak-anak dapat
melakukan eksplorasi dengan maksimal. Semua proses tersebut bisa dimanfaatkan
untuk meningkatkan kualitas daya tanggap anak dan kecerdasan mereka. Pada
dasarnya manusia tidak suka dikekang dan hal ini juga amat berpengaruh pada
diri anak-anak.
Faktanya, bayi sudah bisa belajar apa itu yang dinamakan
sebab-akibat. Konsep ini sudah bisa mereka pelajari sejak awal kehidupan
mereka. Kemampuan dari sang anak untuk bereaksi juga amat meningkat disini. Mereka
juga bisa mulai menyelesaikan masalah yang mereka hadapi seiring berkembangnya
waktu. Sebuah contoh penyelesaian masalah yang mereka mulai pahami adalah
menarik mainan dengan pita tali. Biasanya sang bayi juga akan meminta para
orangtua untuk membacakan cerita yang berulang-ulang. Meskipun bayi suka
melakukan sesuatu yang berulang-ulang, orangtua harus sadar pentingnya
mengenalkan sesuatu yang baru untuk bayi tersebut. Jika tidak, mereka akan mengalami
kebosanan dan juga mengalami kemandulan kognitif.
Penurunan kemampuan kognitif dialami ketika anak
melakukan rutinitas yang sama terus menerus. Hal ini dapat dihindari dengan
mengenalkan sang anak dengan sesuatu yang baru seperti mainan baru, dan lain
sebagainya. Kemampuan kognitif anak bisa meningkat jika mereka melakukan
sesuatu yang baru dalam aktifitasnya. Orangtua juga perlu sadar pentingnya penguasaan
anak terhadap sesuatu yang dilakukan terutama dengan perasaan yang mereka
miliki.
Bayi juga gemar menyelidiki segala sesuatu yang
terjadi disekitar mereka. Rasa penasaran mereka sering berujung pula pada
sesuatu yang buruk dan bahkan berbahaya. Anak dapat mulai belajar berbicara
seiring berjalannya waktu dan mereka bisa mempelajari beberapa konsep seperti
hidup mati, panas dingin, waktu, jarak, dan lain sebagainya. Mereka juga akan
mulai meniru tindakan orangtua baik itu tindakan positif maupun negatif.
0 comments:
Post a Comment