tips merawat bayi, panduan perawatan serta tips kesehatan dan nutrisi bayi balita indonesia

Tuesday 23 December 2014

Perkembangan fisik anak

perkembangan motorik anak
Hal mendasar yang belum banyak diketahui para orangtua adalah fakta bahwa kecepatan pada perkembangan kemampuan motorik seorang anak akan dipengaruhi oleh perkembangan pada kualitas fisik anak tersebut. Untuk bisa memperoleh kualitas yang bagus mengenai perkembangan fisik dari sang anak, maka diperlukan koordinasi antara perkembangan otot dan juga perkembangan otak.

Memang sedikit sulit jika menunggu seorang anak bisa belajar secara otomatis untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Karena itulah, sang anak diwajibkan untuk bisa melakukan banyak latihan sejak dini. Namun masalahnya banyak orang tua yang tak sadar mengenai pentingnya hal tersebut sehingga gagal membawa anak mereka pada perkembangan yang maksimal sekaligus memberikan efek buruk terhadap tumbuh kembang kemampuan fisik mereka.

Perkembangan motorik anak


Para orangtua juga semestinya paham mengenai jenis dari kemampuan motorik seorang anak. Yang pertama adalah kemampuan motorik kasar, yakni kemampuan dari anak untuk menggerakkan atau mengendalikan otot-otot besar sehingga bisa melakukan beberapa aktifitas seperti berjalan, duduk, berdiri, merangkak, berlari, melempar bola, dan lain sebagainya. Kemampuan-kemampuan tersebut hampir melibatkan  semua otot karena jenis aktifitas yang dilakukan adalah yang tergolong keras dan juga susah untuk sang anak.

Jika dibandingkan dengan kemampuan motorik keras, motorik halus cenderung melibatkan beberapa aktifitas yang lebih ringan dan tidak melibatkan banyak otot. Kemampuan motorik halus dapat terwujud dengan pergerakan-pergerakan kecil yang mana melibatkan baik itu jari tangan, tangan, kaki, bibir, lidah, pergelangan, dan lain sebagainya. Beberapa gerakan yang melibatkan kemampuan motorik antara lain berbicara, memegang sendok, memegang pensil, memasang kancing baju, dan pergerakan lain yang ringan.

Semakin besar perkembangan fisik yang terjadi pada diri seorang anak, maka proses koordinasi otak juga dibutuhkan dan nantinya bisa membantu perkembangan mental dari sang anak. Mungkin ada beberapa orangtua yang penasaran tentang pencapaian apa saja yang muncul pada perkembangan fisik seorang anak. Tentu saja ada banyak informasi yang diperoleh mengenai perkembangan fisik tersebut.

Tahap perkembangan fisik anak


Pencapaian perkembangan fisik seorang anak mulai berlangsung pada bulan pertama. Anak bisa mulai berguling serta mengangkat kepala mereka pada bulan pertama. Seorang ibu perlu meluangkan lebih banyak waktu pada bulan pertama tersebut. Memasuki bulan ketiga, sang anak akan memperoleh fisik leher yang semakin kuat meskipun masih perlu disanggah. Anak tersebut juga mulai terbiasa memukul-mukul benda dan memegang benda. Dia juga sudah bisa membawa dan memasukkan benda kemulutnya. Jika orang tua perhatian dengan perkembangan tersebut, mereka bisa memberikannya mainan yang digantung pada atas ranjang sang anak sehingga bisa melatih pencapaian lebih baik untuk meraih mainan tersebut.

Jika sang anak sudah memasuki usia 3 hingga 6 bulan, mereka biasanya akan mulai berguling baik itu dari posisi tengkurap ke terlentang maupun juga sebaliknya. Sang anak juga nanti bisa membawa benda menuju mulutnya dengan mudah. Dia juga bisa memindahkan mainan dari tangan satu ketangan yang lainnya. Beberapa aktifitas yang bisa mendukung sang bayi pada perkembangan fisik tersebut adalah menyediakan kursi yang berukuran tinggi supaya bayo bisa duduk dengan lebih cepat. Akan lebih membantu jika orangtua juga bersenandung dan juga mengajak anaknya berbicara. Hal ini bisa membantu proses pencapaian aktifitas fisik yang lebih bagus juga.

Beberapa orangtua juga berpikiran untuk membawa anak mereka pada tempat-tempat yang lebih aman untuk menfasilitasi proses perkembangan fisik tersebut. Fungsi lain adalah untuk memberikan suasana baru untuk sang anak. Pemberian mainan yang aman juga merupakan kewajiban jika ingin memberikan anak tersebut dengan fasilitas yang bagus untuk perkembangan mereka. Memasuki usia 6 hingga 9 bulan, sang anak sudah bisa mulai merayap dan menjangkau mainan-mainan mereka dengan jarak yang cukup jauh. Bahkan jika diperhatikan lagi, mereka dapat juga meniru apa yang diperbuat oleh orangtua mereka. Yang perlu diwaspadai adalah mereka mulai memukul-mukulkan benda pada perabotan sekitar sehingga dapat terjadi kerusakan. Pengawasan lebih lanjut dibutuhkan disini.

Jika sang anak sudah memasuki usia 9 hingga 12 bulan, mereka mampu untuk berdiri dengan kemampuan mereka sendiri pada kedua kaki. Mereka juga akan mulai mahir untuk mengambil minum dan juga memudahkan orangtua dalam menggantikan pakaian untuknya. Disini orangtua bisa mengamati bahwa anak mereka sudah mendapatkan perkembangan yang amat bagus dalam hal pergerakan dan motorik. Perjuangan sang anak untuk melakukan segala sesuatunya seorang diri bisa dilihat pada masa-masa tersebut.


Yang perlu dilakukan orangtua ketika sang anak sudah memasuki usia tersebut adalah untuk menjauhkan anak dari benda-benda yang berbahaya terutama benda tajam. Alasannya adalah karena sang anak akan semakin penasaran dengan benda-benda yang berbahaya. Beberapa kesulitan masih sering dirasakan sang anak seperti dalam mengambil minum dari gelas yang besar. Untuk ini orangtua bisa membantu dengan menyediakan gelas minuman yang lebih kecil. Sebuah cangkir bayi bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan membantu bagaimana sang bayi memegang cangkir tersebut dengan nyaman dan aman. Pada masa-masa selanjutnya, sang bayi akan memperoleh perkembangan motorik yang baik seperti menyusun balok, melompat, bahkan untuk mengendarai kendaraan roda tiga. 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Perkembangan fisik anak

0 comments:

Post a Comment