tips merawat bayi, panduan perawatan serta tips kesehatan dan nutrisi bayi balita indonesia

Tuesday 9 December 2014

Bagaimana perkembangan otak anak?

perkembangan otak pada anak
Banyak bahasan dan juga literatur seputar bagaimana otak anak berkembang dengan sangat baik. Hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor dan termasuk juga aspek genetika dan juga aspek lingkungan. Banyak orang tua yang tidak sadar bahwa anak mereka bisa terpengaruh secara signifikan karena faktor lingkungan, seperti polusi dan radikal bebas. Membentuk suatu lingkungan yang positif dan juga kondisi yang kondusif bisa mempengaruhi secara signifikan tumbuh kembang otak anak yang sehat dan juga meningkatkan kecerdasan. Selain itu, ada juga fakta bahwa segala makanan yang dicerna oleh bayi saat masih berada dikandungan bisa berdampak secara besar pula pada pertumbuhan mereka.

Peran Neuron dalam Perkembangan Otak Anak


Hal mendasar yang sering dipelajari mengenai tumbuh kembang otak anak adalah mengenai Neuron. Neuron merupakan sel-sel otak yang mana memiliki fungsi untuk mengirim dan juga memproses informasi pada tubuh. Pada bayi atau janin, pembentukan Neuron berhenti pada fase trimester yang kedua. Hal ini berarti takkan ada lagi penambahan atau produksi jumlah Neuron setelah fase tersebut. Meskipun sudah terbentuk, pada masa tersebut fungsinya masih belum maksimal. Akan tetapi perkembangan Neuron nanti masih bisa berlanjut setelah janin lahir. Saat-saat di mana janin tumbuh kembang, ibu hamil perlu memperhatikan aspek gizi dan mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok maupun konsumsi alkohol.

Jika kurang gizi dan terpengaruh oleh faktor eksternal yang buruk, janin bisa terpengaruh secara signifikan dalam hal tumbuh kembang Neuronnya. Kerusakan pada Neuron tentu saja akan mempengaruhi perkembangan otak sang buah hati. Pada bayi yang normal, mereka memiliki jumlah Neuron sebanyak 100 hingga 200 milyar. 3 tahun kelahiran anak akan memproduksi jumlah Neuron yang milyaran dan memiliki pembentukan dan koneksi pada Neuron-Neuron lainnya. Proses koneksi dan pembentukan antar Neuron tersebut memiliki istilah yaitu Akson. Fungsi atau tugas dari Akson adalah untuk mengirimkan informasi sedangkan Dendrit berfungsi untuk menerima informasi pada otak anak.

Faktanya, satu Neuron saja bisa terdapat banyak Dendrit di dalamnya. Semisal otak pada bayi mengalami kejadian baru, otomatis Neuron juga akan membentuk Dendrit yang baru. Semakin banyak kejadian baru maka proses pembentukan Dendrit juga semakin banyak. Ada juga proses atau istilah yang disebut dengan Sinapsis yang mana merupakan proses pengiriman impuls pada Dendrit oleh Neuron. Lingkungan dapat berpengaruh secara signifikan pada pertumbuhan Neuron dari bayi. Jika ada seorang ibu yang memeluk bayinya, bercerita, dan interaksi lainnya, maka otomatis pembentukan Sinapsis akan semakin banyak.

Peran pembentukan Sinapsis


Melihat dari informasi dan fakta-fakta di atas, maka orangtua bisa memetik pelajaran yang berkaitan dengan proses tumbuh kembang otak anak. Jika seorang bayi atau anak kurang mendapatkan rangsangan dan juga interaksi, otomatis jumlah pembentukan Sinapsis juga kurang jika dibandingkan dengan anak-anak lain yang menerima rangsangan positif baik itu dari faktor genetis maupun aspek lingkungan. Jika seorang bayi kurang memperoleh interaksi pada 3 tahun pertama, maka penghapusan Sinapsis akan terlampau banyak dan mempengaruhi kualitas dari perkembangan dari sang bayi. Setiap orang tua harus waspada mengenai faktor-faktor tersebut.

Hal buruk yang dapat terjadi pada tumbuh kembang otak anak jika terlampau banyak Sinapsis yang terhapus adalah berkurangnya kemampuan untuk melakukan hal yang normal. Jika kekurangan Sinapsis, seorang anak bahkan mengalami kesulitan untuk melakukan kegiatan yang sebenarnya amat mudah untuk dilakukan. Kemampuan bergaul dan belajar seorang anak juga dipengaruhi oleh hal tersebut. 

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Bagaimana perkembangan otak anak?

0 comments:

Post a Comment