Berdasarkan
penelitian Golinkoff, Hirsh-Pasek, Singer, pada tahun 2006, dipaparkan bahwa
setiap tahun aktivitas anak bermain makin berkurang. Fenomena ini juga terjadi di
Indonesia, khususnya daerah maju di Indonesia. Kegiatan belajarnya di Sekolah
Dasar juga meningkat drastis dibandingkan era tahun 1990-an. Saat ini, waktu
belajar murid di SD minimal 8 jam sehari. Tak cukup hanya itu. Jam istirahat
juga dibabat hingga tersisa 2X15 menit. Apalagi, kini sekolah full day school
kian menjamur.
Beberapa
sekolah elite bahkan menerapkan kurikulum internasional dan menggunakan
berbagai bahasa asing sebagai bahasa pengantar di sekolah. Sepulang sekolah, sebahagian
orang tua melarang anaknya bermain dan menyuruhnya untuk ikut les.
Berbagai macam les diantara lain les bahasa Inggris, les pelajaran eksak, les
music, les menggambar dan lain-lain. Akibatnya, dari sekian anak atau siswa
merasa tertekan, jenuh, stress dan mengalami penurunan prestasi belajar.
Apalagi siswa yang kemampuan dan minatnya tidak mampu mencapai seluruh indikator
tersebut.
Bermain membawa manfaat bagi sang anak
Setiap
anak memiliki kemampuan dalam menyerap materi pelajaran dan minat pada
pelajaran. Jika orang dewasa digempur dengan rutinitas pekerjaan saja bisa
bosan, apalagi anak yang usia SD. Anak juga butuh waktu untuk refreshing,
santai dan sehat sehingga kegiatan antara bermain
dan belajar harus seimbang.
Jadwal
main yang di luar batas memang merugikan bagi anak. Namun, jumlah jam untuk "bermain" yang cukup dan seimbang justru
akan sangat bagus bagi anak. Lewat kegiatan tersebut, anak merasa senang dan
juga mendatang manfaat permainan bagi anak:
1.
Permainan
dapat mengembangkan aspek motorik karena mendukung perkembangan otot tubuh,
gerakan motorik kasar dan halus anak.
2.
Lewat
permainan, anak dapat menyalurkan emosinya secara positif, merangsang
sportifitas dan daya juang untuk tidak mudah putus asa.
3.
Anak
akan berlatih untuk berpikir dan mencari strategi dalam permainan agar dapat
memenangkannya.
4.
Lewat
permainan, kosakata anak juga akan berkembang. Manfaat jangka panjangnya adalah
executive function.
5.
Daya
imajinasi anak akan berkembang dengan baik. Lewat permainan, anak dilatih untuk
mengeluarkan ide yang ada didalam pikirannya.
Sudahkan Anda Membiarkan Anak Bermain Hari Ini?
Jangan
larang anak untuk menikmati games. Sebagai orang tua, kewajibannya adalah
mengingatkan agar anak mampu membagi porsi waktu secara seimbang. Caranya
adalah dengan mengajak anak membuat jadwal kegiatan sederhana. Atau
mengijinkannya untuk main dengan syarat ia harus menyelesaikan tugas sekolahnya
dengan baik dan tetap berusaha meraih nilai yang baik. Dalam bermain, anak akan belajar menentukan
pilihan. Misalnya saat membuat bentuk dari plastisin, ia akan memilih bentuk
apa yang ingin dibuatnya. Pilihan juga mampu membuatnya berlatih mengendalikan
diri.
Lewat
permainan, kepercayaan diri anak juga akan terasah. Misalnya saat ia mengalami
kegagalan atau kekalahan, ia berusaha untuk mencobanya lagi agar menang. Dengan
demikian, aspek fisik, keterampilan, intelektual dan sosialnya akan berkembang
dengan baik. Ada kalanya orang tua harus tetap memantau anak saat bermain.
Sehingga, jika ia melakukan kesalahan seperti curang atau memukul teman karena
emosi, orang tua dapat memperingatkannya.
0 comments:
Post a Comment