Kecanduan game online
Sayangnya kegiatan yang disebut
terakhir ini seringkali menjadi tudingan bagi orang tua atas kemerosotan
prestasi anaknya di sekolah walaupun menjadi sumber rejeki bagi
pengusaha-pengusaha penyedia layanan jasa warung internet. Betapa tidak,
permainan yang dapat dimainkan secara bersama-sama dengan siapapun asalkan
memiliki sambungan internet ini lebih mengasyikkan daripada games offline yang
ada di komputer atau video game. Dengan bermain game online setiap permainan akan semakin menarik karena setiap
lawan memiliki strategi yang berbeda-beda dan harus dipecahkan dengan beragam
cara untuk memenangkan permainan. Inilah mungkin yang menyebabkan permainan
berbasis teknologi canggih ini menjadi candu bagi sebagian orang bahkan hingga
menghilangkan nyawa.
Mungkin kita pernah mendengar
berita tentang seorang gamer yang tumbang akibat serangan jantung setelah
bermain game selama 50 jam tanpa henti. Mengerikan, bukan? Ada pula cerita
tentang seorang anak yang bunuh diri hanya karena kalah saat bermain game
online. Saat bermain game seseorang juga dapat berkomunikasi dengan lawan
atau partnernya sehingga membuat game ini benar-benar tampak realistis dan
menyebabkan pemain menganggap hal ini sebagai sesuatu yang nyata.
Candu permainan canggih ini
ternyata benar-benar dapat menjadi racun bagi sebagian orang. Bahkan setelah
mendengar kabar-kabar mengerikan tentang dampak kecanduan game online, para penggemar game ini tak juga berkurang. Tua, muda,
pria, wanita, dan anak-anak dapat menjadi korban sifat adiktif permainan
canggih ini.
Dampak negatif game online
·
Menyebabkan turunnya prestasi belajar anak
Kecanduan "game online" tak dapat diragukan lagi menyebabkan menurunnya
prestasi beajar anak karena pada saat belajar mereka tidak akan mempunyai
tenaga lagi karena energinya telah terkuras untuk bermain game. Permainan yang
membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi demi meraih kemenangan ini sudah
dipastikan membutuhkan banyak energi apalagi jika seorang gamer sampai harus
begadang untuk menyelesaikan permainannya. Beberapa pelajar bahkan rela bolos
sekolah untuk bermain game di
warnet-warnet karena tidak mampu menahan kecanduannya.
·
Kebiasaan berkata kotor
Jika kita perhatikan saat kita
tengah beraktifitas di warnet-warnet untuk browsing kita akan sering mendengar
umpatan atau makian yang tak jarang merupakan kata-kata kotor yang diucapkan
oleh para gamer dengan begitu lugasnya. Hal itu sesungguhnya merupakan luapan
emosi jika mereka kalah atau menang dalam permainannya. Anak-anak usia sekolah
yang sering mendengar kata-kata tidak sopan seperti itu lama-kelamaan tentu
akan meniru sehingga menjadi kebiasaan. Di sinilah permainan canggih ini
berdampak buruk bagi pembentukan karakter anak.
·
Empati yang menipis
Terlalu sering memainkan games
online beradegan kekerasan bahkan hingga mempertontonkan adegan darah yang
berceceran atau hal-hal keji lainnya akan menyebabkan menipisnya empati anak.
Hati nurani mereka akan tumpul sehingga menganggap kekerasan itu adalah hal
biasa. Akan lebih buruk lagi jika mereka sampai melakukan kekerasan kepada
lingkungan sekitarnya akibat “terinspirasi” games yang sering mereka mainkan.
Mengantisipasi dampak buruk game online
Sebagai orang tua kita tentu
khawatir akan dampak buruk games online
ini bagi buah hati kita, tetapi jangan panik karena ada beberapa hal yang dapat
Anda lakukan untuk mengantisipasi dampak negatif permainan ini.
·
Belajarlah tentang permainan canggih ini agar Anda mampu
memahami mengapa hal ini bisa menjadi candu bagi banyak orang. Dengan demikian
anak akan merasa bahwa orang tuanya dapat menjadi lawan diskusi yang seimbang
karena mempunyai kesamaan minat. Sisi positif dari hal ini adalah anak akan
menjadi lebih terbuka dan kerasan di rumah karena tidak harus selalu bertemu
kawan-kawan sepermainannya untuk bermain game
atau mendiskusikan strategi terbaru dalam game.
·
Tetap ijinkan putra-putri Anda untuk bermain game hanya
berilah batasan waktu agar mereka tidak melupakan kewajiban utamanya sebagai
pelajar. Anak akan lebih menghargai kepercayaan yang Anda berikan dan akan
lebih bertanggungjawab daripada jika Anda hanya melarangnya secara mutlak
karena mereka tetap dapat bermain secara sembunyi-sembunyi.
·
Bangun komunikasi yang sehat dan terbuka sehingga Anda dapat
menyelipkan nasehat-nasehat kepada putra-putri Anda tanpa kesan menghakimi atau
memvonis. Dengan demikian keakraban antara orang tua dan anak akan terjalin
lebih erat.
·
Rajinlah berkomunikasi dengan guru atau wali kelasnya agar
Anda tetap dapat memantau perkembangan belajar dan prestasi buah hati Anda.
Dengan menerapkan hal-hal tersebut
di atas, candu game online tidak akan
meracuni buah hati Anda dengan pengaruh negatifnya.
Selamat mencoba!
0 comments:
Post a Comment